Monday, November 27, 2006

YANG AKAN KUMILIKI DAN KULAKUKAN DALAM HIDUP

Pada umur 30 tahun, yang sudah aku capai:
1. Menikahi gadis impianku. Kekasih hatiku. Yaa Allah, satukanlah kami menjadi keluarga yang sakinah, karuniakanlah kepada kami pernikahan yang barakah. Amiin.

2. Memiliki pasif income minimal sebesar Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per bulan.

3. Memiliki 100 perusahaan bertaraf international.

4. Mobilku adalah Toyota Land Cruiser terbaru.









5. Membangun rumah besar dengan kamar tamu sederhana, pekarangan seluas lapangan sepak bola. Tepi pekarangan dikelilingi oleh jalan aspalt untuk berlatih menunggang kuda. Halaman ditanami berbagai macam buah-buahan. Ada kolam renang, lapangan untuk berlatih beladiri, ilmu pedang, panah, senapan, dan senjata lainnya.

6. Memiliki 10 (sepuluh) anak saleh dan salehah, semuanya hafidz Al-qur'an.

7. Membangun masjid di dekat rumahku, yang setiap waktu sholat selalu ramai orang berjamaah.

8. Naik haji sekeluarga.

9. Mendapatkan sabuk hitam minimal untuk 10 (sepuluh) jenis beladiri yang berbeda.

10. Membangun Dojo Aikido sebanyak jumlah kabupaten di Indonesia.

11. Memelihara 10.000 (sepuluh ribu) anak yatim, terlantar, fakir miskin.

12. Membangun sekolah gratis sebanyak jumlah kabupaten yang ada di indonesia. Fasilitas sekolah lengkap, ada internet, sarana olahraga, dan seluruh sarana penunjang lainnya.

13. Menulis minimal 10 buku best seller.

14. Menerbangkan pesawat sendiri.

15. Bertani secara modern dan membantu para petani untuk meningkatkan kehidupannya menjadi sejahtera.

Saturday, November 25, 2006

Target dan Impianku

Hidup dimulai dengan impian, sebagaimana david j schwartz tulis dalam bukunya berpikir dan berjiwa besar. Bermimpi, ya bermimpi, semua manusia bisa bermimpi. Namun sayang tidak semua orang berani bermimpi. Padahal bermimpi adalah gratis dan bahkan paling mudah yang bisa dilakukan oleh semua orang.

Cerita tentang mimpi, saya punya beberapa pengalaman. Impian saya waktu kecil:
  1. Pingin jadi pilot
  2. Pingin jadi jago silat
Setelah agak besar dikit, ada lagi mimpi:
  1. Ingin dapet cewek cakep, yang klop cintanya, aku cinta dia, dan dia cinta aku juga. Dia mencintaiku emang karena cinta. Dia mencintaiku sejak aku bukanlah siapa-siapa. Ku dambakakan cinta yang murni dan suci dari gadisku.
  2. Pingin bisa komputer
  3. Pingin jadi ustad besar
Sekarang di usia saya yang sudah melewati 25, masih ada dan terus memiliki mimpi, diantaranya:
  1. Menikahi gadis impianku. Kekasih hatiku. Yaa Allah, satukanlah kami menjadi keluarga yang sakinah, karuniakanlah kepada kami pernikahan yang barakah. Amiin.
  2. Memiliki pasif income minimal sebesar 100 juta per bulan
  3. Memiliki minimal 100 perusahaan bertaraf international
  4. Membangun Dojo Aikido sebanyak jumlah kabupaten di Indonesia
  5. Membangun rumah dengan pekarangan seluas lapangan sepak bola. Rumahnya besar, ruang tamunya sederhana. Tepi pekarangan dikelilingi oleh jalan setapak untuk berlatih menunggang kuda. Halaman ditanami berbagai macam buah-buahan. Ada lapangan khusus untuk berlatih beladiri, ilmu pedang, panah, senapan, dan senjata lainnya.
  6. Membangun masjid di dekat rumahku, yang setiap waktu sholat selalu ramai orang berjamaah.
  7. Memelihara minimal 10.000 anak yatim, anak terlantar, fakir miskin.
  8. Memiliki minimal 10 anak yang saleh dan salehah, yang semuanya hafidz Al-qur'an.
  9. Membangun sekolah gratis minimal sebanyak jumlah kabupaten yang ada di indonesia. Fasilitas sekolah lengkap, ada internet, sarana olahraga, dsb.
  10. Menulis minimal 10 buku best seller.
  11. Mendapatkan sabuk hitam minimal untuk 10 jenis beladiri yang berbeda.
Sementara segitu aja dulu, sambil jalan ntar ditambahin.

Mungkin ketika pertama kali orang membaca bisa puyeng, terkejut, bahkan pingsan. Ya, bisa jadi. Namun di sisi lain, banyak orang yang ketika membaca tulisan ini akan setuju dan bersedia mendukung saya.

Coba deh ditelusuri rincian mimpinya, meski tidak semuanya sih.
  1. Pingin jadi pilot. Yang ini emang belom kesampaian, masih banyak yang harus dilalui sebelum impian ini menjadi kenyataan, dan sedikit-demi sedikit telah mengarah kesitu. Insya Allah gak lama lagi bisa kesampaian.
  2. Pingin jadi jago silat. Sedikit demi sedikit sudah mulai terwujud, masih dalam proses.
  3. Nah, ini dia impian yang udah kesampaian. Meski blom jadi istri sah. Yang satu ini barusan dapet bulan ini. Yang insya allah serius membina keluarga yang sakinah. Dapet calon istri cakep euy...., baik, tinggi semampai, dan yang terpenting shalehah. Hanya istri salehah perhiasan terindah bagi seorang Lelaki. Ironisnya, justru impian ini sudah lama saya lupakan. Banyak faktor yang membuat saya melupakannya. Pelajarannya adalah, teruslah bermimpi, seliar apapun impian kita.
  4. Pingin bisa komputer, dah bisa dikit-dikit, masih perlu proses untuk menjadikannya semakin ok.
  5. Pingin jadi ustad besar, juga masih dalam proses. Tapi minimal alif ba ta dah bisa. :))

Untuk sementara sekian dulu tulisan tentang impianku. Silahkan ditunggu episode berikutnya.

Bersambung.......

Friday, November 24, 2006

MARI KITA CEGAH HYPER INFLASI DI INDONESIA

Jakarta, 21 Desember 2005

Sahabat menuju sejahtera,
Dari Harian Kompas hari ini, kita bisa membaca tulisan berita tentang:

  • Sierad PHK 1.500 pekerja, menyusul berita minggu lalu tentang gelombang PHK yang mulai terjadi di beberapa propinsi.
  • Realisasi Proyek PU 74.4 %
  • Target Ekonomi Meleset
  • Disiapkan Paket Kebijakan, diantaranya adalah insentif di bidang perpajakan
  • Lahan Tak Produktif, Ratusan Transmigran Minggat
  • Krisis Pangan, Paceklik, Warga Makan Oyek dan Tiwul
  • Sapi Jatim tidak bisa dipasarkan, kebanjiran daging sapi, ayam dan telur impor

Sementara minggu lalu, kita juga membaca dan mendengar berita tentang aksi buruh diberbagai daerah: Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dll, menuntut naik gaji. Bahkan tuntutan naik 100%!!!

Dimana masa 'keemasan' pertumbuhan ekonomi yang baru saja kita rasakan tahun 2003 dan 2004? Bagaimana mungkin pada tahun-tahun tersebut, saat inflasi kita hanya mencapai 5-6%, sekarang menjadi 18%???

Kapan kita bisa sejahtera? Bila tahun lalu alasan kita bahwa suku bunga terlalu rendah, tidak ada gunanya menabung, sekarang kita menghadapi inflasi yang tinggi, meskipun suku bunga naik menjadi cukup tinggi, tidak ada lagi uang kita yang tersisa karena tergerus kebutuhan hidup yang melonjak akibat inflasi. Lantas kapan bisa sejahtera dengan menabung?

Apakah kenaikan gaji akan menyelesaikan masalah kita? Dalam kondisi seperti ini bukankah perusahaan kita juga mengalami kondisi yang sulit? Lantas, apa yang dapat kita lakukan?

Kita sering lupa, bahwa selain 'Penghasilan', kita juga memiliki 'Pengeluaran'. Dalam kondisi 'Penghasilan' kita meningkat, sudah pasti terjadi..., 'Pengeluaran' kita juga segera meningkat. Gaya hidup kita berubah. Maka, Naik Gaji tidak secara mutlak merupakan jawaban dari masalah ini.

Kalau kita memilih naik gaji, artinya kita hanya fokus pada Penghasilan... kita lupa mengatur Pengeluaran kita. Akhir bulan, kita akan merasa pas-pasan lagi. Lantas apa manfaatnya? Selain itu, ada suatu BAHAYA BESAR yang mungkin saja mengintai kita.

APA BAHAYA BESAR ITU?
Pemerintah menaikkan suku bunga, seiring dengan naiknya inflasi, untuk menarik dana masyarakat. Istilah ekonominya adalah menarik jumlah uang beredar. Dengan menaikkan suku bunga, Pemerintah mengharapkan masyarakat menabung. Apakah itu bisa tercapai? Dengan semata Naik Gaji, bisa jadi masyarakat tidak menabung. Masyarakat terus konsumsi. Tidak ada 'sense of crisis'. Maka 'Fiscal Policy' pemerintah tersebut bisa jadi tidak efektif. Inflasi terus meroket karena 'Demand' terus bertambah. Kita menghadapi bahaya HIPER INFLASI.

Mungkin ini adalah pemikiran yang terlalu pesimis?
'Kemungkinan Terburuk' yang mungkin kita hadapi adalah HIPER INFLASI sebagaimana pernah terjadi pada negara Argentina, beberapa tahun yang lalu, atau negara Bolivia, suatu masa yang lalu. Saat itu, telur rebus seharga 1000 pada pagi hari, bisa menjadi 1.000.000 pada malam hari. Ada pula cerita, seseorang harus mendorong gerobak berisi penuh uang kertas yang dirampas gerobaknya karena nilai gerobak lebih berharga dari uang tunai itu sendiri.

Hal-hal apa yang dapat memicu kejadian HIPER INFLASI adalah:

  • Inflasi tak terkendali (tentunya),
  • (Kebijakan Ekonomi) Pemerintahan yang gagal,
  • Obligasi / Surat Hutang Negara yang menjadi tidak ada harganya,
  • Tingkat Pengangguran yang tinggi,
  • Neraca Pembayaran Ambrol, Impor jauh lebih banyak daripada Ekspor,
  • Produksi dalam negeri menurun tajam,
  • Banyak perusahaan bangkrut,
  • 'Goverment Spending' yang tidak efisien, tidak efektif, banyak kebocoran dan korupsi.
  • dan lain lain...
Kondisi lain yang mungkin terjadi:

  • Dana masyarakat yang terhimpun dalam bentuk SBI akan disalurkan oleh pemerintah dalam bentuk Kredit Usaha. Bila risiko usaha dalam krisis adalah kegagalan, maka berapa banyak 'biaya' yang akan terjadi?
  • Semakin tinggi beban ekonomi, meningkatnya biaya ekonomi karena pengangguran, kebijakan iklim investasi yang tidak efektif, pajak yang semakin tinggi (.. Anda sudah punya NPWP? ), akan semakin membuat 'unit cost' produk dalam negeri menjadi semakin mahal, sehingga harga barang impor akan semakin murah.
  • Barang Impor yang semakin banyak akan menyebabkan Perusahaan Dalam Negeri gulung tikar....
  • Sementara masyarakat kita makin terbuai mental 'konsumtif', budaya instant, tidak mau kerja keras, hanya mau kerja seminim mungkin gaji setinggi mungkin..., hanya semakin menciptakan budaya PASAR, bukan budaya PRODUKTIF.
  • Nilai mata uang akan semakin lemah, lemah..., lemah.... sampai akhirnya mungkin... tidak ada harganya...
  • Desakan kompetisi globalisasi semakin berat, semakin berat....
LANTAS APA PILIHAN UNTUK KITA?
Apa solusi yang mungkin bisa kita pilih untuk kita usahakan?

  1. KERJA LEBIH KERAS, LEBIH PRODUKTIF, LEBIH KERAS DAN PRODUKTIF... Bila kita hanya menuntut Naik Gaji, kita hanya berpikir jangka pendek. Dengan bekerja lebih keras, lebih produktif, kita membangun kesejahteraan jangka panjang. Ini pilihan nyaris mutlak. TIDAK ADA YANG BISA MEMBEBASKAN KITA DARI BAHAYA KETERPURUKAN, SELAIN USAHA KERJA KERAS. Coba kita pikirkan, bagaimana mental kerja kita dibandingkan dengan negara lain, yang sudah lebih makmur dari kita?
  2. GUNAKAN PRODUK DALAM NEGERI. Biar pun mahal, gunakan produk dalam negeri. Bangun kebanggaan dan sekaligus bangun pondasi ekonomi negara sendiri. Bila ekonomi negara sendiri runtuh, siapa yang paling sengsara? Siapa yang mau membantu dengan tulus? Coba mulai dari yang kecil. Makanan, minuman, pakaian, peralatan kantor, sepatu, dll.... Lihat semua barang yang ada disekitar anda, yang anda gunakan sehari-hari... Meski produk dalam negeri lebih mahal, atur prioritas. Tidak perlu memiliki 3 barang kalau kita sudah cukup dengan 2 barang.
  3. BERIKAN LEBIH, MINTA BELAKANGAN, MULAI DARI DIRI SENDIRI. Bila kita mengharapkan orang lain, pemerintah, perusahaan, untuk memberi lebih dahulu...., bila satu pihak mengharapkan pihak lain untuk melakukan 'kewajibannya' dulu, maka tidak akan ada perubahan....
  4. BERHEMAT DAN BERINVESTASI. Badai mungkin ada didepan. Coba rasakan.... mungkinkah? Mungkin ya? Mungkin tidak? Apa yang mungkin dapat kita lakukan bila ternyata jawabannya adalah YA? Hemat, akumulasikan dan investasikan dana Anda pada tempat yang aman, atau lebih aman. Pertimbangkan Risiko.
  5. JANGAN SALAHKAN SIAPA-SIAPA, LAKUKAN DAN AJAK TEMAN ANDA. Menyalahkan pihak lain tidak akan memberikan manfaat kepada kita. Saling menyalahkan tidak akan mengubah apapun. Jangan salahkan siapa pun, pemerintah, perusahaan,... negara lain, ... bila terjadi masalah dalam ekonomi negara sendiri, bila kita sendiri turut memberikan kontribusi terhadap permasalahan tersebut.

Ajak teman Anda untuk membuat perubahan. Forward pemikiran ini kepada teman, bila ANDA PEDULI.

Sahabat menuju sejahtera,
Lakukan sesuatu. Each Cent Counts. Setitik peningkatan usaha pun berharga. Coba bawa pemikiran ini pada manajemen perusahaan Anda. Apa yang bisa dilakukan? KERJA KERAS, PRODUKTIF, Berhemat, Berinvestasi, Antisipasi.

Apakah Naik Gaji (saja) cukup untuk menjawab permasalahan Anda? Bila pemikiran ini dapat bermanfaat untuk antisipasi masalah di perusahaan Anda, saya terbuka untuk mendiskusikannya.

Salam Sejahtera. Sekaranglah Masa Kerja Keras!!!

Hendri Hartopo

Konsultan Keuangan, Perbankan, Investasi, Asuransi Direktur KOMMIT Sejahtera (Konsultan Koperasi Karyawan). Penulis Buku Laris "Save Or Sorry!"

Web: www.hendrihartopo.info
Email: email@hendrihartopo.info -
hendri_hartopo@yahoo.com
Cell: 021.30118474 - 0815.9661067

PENYEBAB MENGENTALNYA DARAH DALAM TUBUH

Ada satu pertanyaan yaitu: Mengapa harus minum air putih banyak-banyak? Well, sebenarnya jawabannya cukup "mengerikan" tetapi karena sebuah pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:

Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air

Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%. Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah:
Otak dan Darah!

Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,
Sementara darah memiliki Komponen air 95%.

Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok. Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari?

Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya? Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri. Dari otak?

Belum sampai segitunya (wihh... bayangkan otak kering gimana jadinya...), melainkan dari sumber terdekat: Darah!!

Darah yang disedot airnya akan menjadi kental. Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer. Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah) Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.

Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah.

Eh, tadi kita sudah bicara tentang otak ' kan?

Nah saat darah kental meng alir lewat otak, perjalanannya agak terhambat. Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen.

Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya... (ya wajarlah namanya juga kurang makan)

Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat bila darah mengental... ), maka serangan stroke bisa lebih lekas datang.

Sekarang tinggal anda pilih: melakukan "investasi" dengan minum sedikitnya 8 gelas sehari- atau- "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke.

Anda yang pilih...!

Forwardlah E-mail ini kepada keluarga, sahabat dan orang-orang yang Anda cintai!